Bangkaterkini.id, Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, berhasil menjembatani kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang dan organisasi Islam Al-Washliyah terkait pemanfaatan gedung sekolah yang sempat menjadi polemik. Hasil mediasi ini membawa angin segar bagi para siswa, yang dijadwalkan dapat kembali belajar di kelas mulai Senin mendatang.
Perselisihan bermula dari status gedung sekolah yang terletak dekat Kantor Desa Petumbukan. Bangunan tersebut merupakan aset Pemkab Deli Serdang, namun berdiri di atas lahan milik Al-Washliyah. Akibatnya, sejak Senin lalu, kegiatan belajar mengajar di madrasah Al-Washliyah terganggu karena gedung sekolah disegel.

Bobby Nasution menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus, sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto. Ia mendorong kedua belah pihak untuk mencari solusi terbaik (win-win solution), bukan saling mencari siapa yang menang atau kalah. Prioritas utama adalah memastikan siswa dapat kembali bersekolah.
Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa gedung sekolah terdiri dari 18 ruang belajar. Selama ini, 8 ruang digunakan oleh Madrasah Tsanawiyah Al-Washliyah, dan 10 ruang oleh SMPN 2 Galang. Permohonan hibah aset dari Al-Washliyah masih dalam proses, menunggu pembangunan gedung baru oleh Pemkab Deli Serdang yang diperkirakan memakan waktu dua tahun.
Solusi yang disepakati adalah pemanfaatan gedung sekolah secara bersama-sama oleh Pemkab Deli Serdang dan Al-Washliyah. Bobby Nasution juga berjanji akan mengupayakan bantuan pembangunan gedung baru untuk SMPN 2 Galang.
Ketua PW Al-Washliyah Sumut, Dedi Iskandar Batubara, menyambut baik solusi yang ditawarkan Gubernur. Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah kelancaran proses belajar mengajar, dan menyadari bahwa gedung tersebut bukan dibangun oleh Al-Washliyah.
Pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Kepala Desa Petumbukan, Kecamatan Galang, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Bupati Deliserdang Asri Ludin Tambunan secara daring, Wakil Bupati Lomlom Suwondo, dan perwakilan Forkopimda kabupaten. Setelah pertemuan, Gubernur dan rombongan meninjau langsung lokasi sekolah, di mana para siswa dan orang tua telah menunggu kepastian solusi.