Bangkaterkini.id, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan penyesalannya atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yassierli menyinggung keberadaan patung berompi oranye KPK yang dipajang di lobi kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebagai pengingat.
Patung tersebut, yang terletak di sebelah kanan lobi gedung A Kemnaker, menampilkan sosok pria mengenakan kemeja yang dilapisi rompi oranye bertuliskan tahanan KPK. Di leher patung itu terkalung pesan larangan bertuliskan ‘Jangan Mimpi Pakai Rompi Ini’. Yassierli mengungkapkan bahwa patung tersebut selalu menjadi pengingat untuk memperbaiki proses layanan di Kemnaker.

Meski demikian, Menaker Yassierli menghormati proses penyidikan yang tengah berjalan di KPK terkait kasus yang menjerat Wamenaker Noel. Ia juga masih menunggu informasi lengkap dari KPK mengenai perkara tersebut. Yassierli memastikan bahwa pihaknya terus berupaya memperbaiki sistem di Kemnaker, termasuk dengan membuat pakta integritas yang ditandatangani oleh seluruh pejabat dan jajaran.
Yassierli juga menyayangkan dugaan tindakan koruptif yang terjadi di lingkungan Kemnaker, terutama yang berkaitan dengan sertifikasi pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Ia menekankan pentingnya pelayanan K3 mengingat angka kecelakaan kerja yang masih memprihatinkan.
Sebagai informasi, KPK menangkap Wamenaker Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan yang berkaitan dengan pengurusan sertifikasi K3. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengungkapkan bahwa pemerasan tersebut dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengurus sertifikasi K3. Noel ditangkap pada Rabu (20/8) malam, dan KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan statusnya. Saat ini, Noel sedang menjalani pemeriksaan intensif di KPK. Total ada 10 orang yang ditangkap dalam operasi tersebut.