Bangkaterkini.id, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi tinggi terhadap 19 ribu inovasi pendidikan yang muncul dalam ajang East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025. Ia menegaskan komitmennya menjadikan Jawa Timur sebagai pusat inovasi pendidikan nasional.
Ribuan karya inovatif dari guru dan siswa SMA, SMK, serta SLB se-Jawa Timur menjadi bukti nyata semangat tersebut. Khofifah menyampaikan apresiasi ini dalam acara di Ballroom Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel, Kamis (28/8).
"Kehadiran Bapak/Ibu membuktikan Jawa Timur memiliki semangat kuat melahirkan inovasi pendidikan demi mencetak generasi unggul," ujar Khofifah, Jumat (29/8/2025).
Dari 20 ribu karya yang masuk, terpilih 30 inovasi terbaik yang dinilai visioner, aplikatif, dan berdampak nyata. Seleksi dilakukan oleh akademisi ITS, perwakilan Jawa Pos, dan Dinas Pendidikan Jatim.
Sebagai apresiasi, 30 inovasi terbaik menerima trofi, plakat, dan uang pembinaan Rp50 juta. Sementara itu, 51 guru dan tim sekolah menerima penghargaan langsung dari gubernur.
"Dengan 19 ribu karya inovasi, 30 top inovasi terpilih, serta 51 insan pendidikan yang dianugerahi penghargaan, pendidikan Jawa Timur membuktikan kesiapan menghadapi era digital," tegas Khofifah.
Khofifah berharap inovasi dari satu sekolah dapat menginspirasi sekolah lain di seluruh Jawa Timur. Capaian pendidikan Jawa Timur juga menunjukkan perkembangan positif.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2024 mencapai 75,35, lebih tinggi dari rata-rata nasional 75,02. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tercatat 13,43 tahun, sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,28 tahun.
"Ini menunjukkan komitmen Jawa Timur dalam memperluas kesempatan belajar dan memperbaiki kualitas pendidikan," terang Khofifah.
Prestasi siswa juga terus meningkat. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah siswa terbanyak diterima jalur SNBP selama enam tahun berturut-turut (2020-2025). SMK Jatim juga tiga kali berturut-turut meraih juara umum LKS Nasional (2023-2025).
Khofifah memberikan penghargaan khusus kepada guru dan kepala sekolah, serta menitipkan pesan motivasi. Ia menyebut mereka sebagai pahlawan peradaban.
"Peran guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga teladan karakter, motivator, dan inovator. Di tangan Bapak/Ibu lahirlah generasi penerus bangsa," ujarnya.
Khofifah juga menekankan pentingnya EJIES sebagai ruang kolaborasi, sumber inspirasi, dan motor penggerak inovasi pendidikan di Jawa Timur.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyatakan EJIES memberikan dampak signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan. Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Gubernur Khofifah.
"Ibu Gubernur adalah motor penggerak utama di balik semangat inovasi ini," kata Aries.
Aries mengungkapkan bahwa EJIES telah berkembang signifikan sejak pertama kali digelar pada 2021. Ia berharap Jawa Timur semakin menjadi benchmark inovasi pendidikan nasional.
