Bangkaterkini.id, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, memberikan orasi kebudayaan yang memukau dalam sarasehan budaya Forum Alumni HMI Wati (FORHATI) Nasional. Acara yang berlangsung di Tavia Heritage Hotel, Jakarta, menjadi bagian dari perayaan Bulan Bahasa dan Sastra.
Fadli Zon mengapresiasi FORHATI atas inisiatif menyelenggarakan sarasehan budaya bertema bahasa dan sastra. Ia menekankan bahwa kedua unsur ini tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Literasi menjadi semakin krusial di era globalisasi.

Menurut Fadli, kegiatan ini selaras dengan Pasal 32 ayat (1) UUD 1945, yang mewajibkan negara memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Kementerian Kebudayaan, sebagai institusi baru, adalah wujud komitmen negara.
Fadli juga menyoroti potensi industri kreatif dan budaya sebagai penggerak ekonomi nasional. Sektor ini terkait erat dengan UMKM, pariwisata, dan lainnya. Ia mengajak semua pihak untuk mengapresiasi budaya Indonesia dan melestarikannya lintas generasi.
Wakil Menteri Agama RI, Muhammad Syafi’i, menekankan pentingnya pelestarian bahasa dan sastra, mencontohkan Sumpah Pemuda sebagai tonggak penting. Persatuan, menurutnya, adalah modal utama kemajuan, dan bahasa persatuan menjadi perekat bangsa.
FORHATI, wadah alumni perempuan HMI, bertujuan menjadi wadah strategis bagi perempuan muslim berpendidikan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional, khususnya pemberdayaan ekonomi dan perubahan sosial.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala BPOM Taruna Ikrar, Ketua Umum KOWANI Nannie Hadi Tjahjanto, sastrawan Taufiq Ismail, dan Koordinator Presidium FORHATI Jamilah Abdul Gani. Fadli Zon didampingi oleh Inspektur Jenderal Kemenbud Fryda Lucyana dan Staf Khusus Menteri Annisa Rengganis.