Bangkaterkini.id, Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, mengungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan berperan sentral sebagai jembatan penghubung antara komisi yang dipimpinnya dengan Tim Transformasi Reformasi Polri yang bekerja di internal kepolisian. Sinergi ini dianggap krusial untuk memastikan reformasi berjalan komprehensif.
Jimly menjelaskan, komisi yang dipimpinnya akan menggelar rapat rutin setiap Kamis dan secara aktif mengundang Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Komjen Chryshnanda Dwilaksana. Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari internal Polri yang mungkin tidak terlihat dari luar. "Supaya dari internal juga punya informasi yang kadang-kadang kita perlukan, sehingga kita tidak melihat Polri itu hanya dari luar," ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menambahkan, Komisi Reformasi Kepolisian akan bekerja intensif selama tiga bulan ke depan. Selain itu, pihaknya juga akan mengundang berbagai elemen masyarakat untuk berdiskusi dan mendengarkan aspirasi. "Di antara seminggu sekali itu kami manfaatkan untuk mengadakan public hearing, tatap muka, belanja masalah, mendengarkan aspirasi dari berbagai kalangan yang akan kami undang," terang Jimly.
Jenderal Sigit menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan Polri terbuka terhadap masukan dari komisi yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia memastikan pihaknya akan merespons cepat dan mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan. "Pada prinsipnya, Polri tentunya selalu terbuka untuk menerima perbaikan, menerima evaluasi, karena kita juga tentunya ingin terus mewujudkan performa Polri," pungkasnya.
Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian sendiri telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (7/11) lalu. Komisi ini beranggotakan tokoh-tokoh penting, termasuk mantan Kapolri dan pejabat negara lainnya. Keberadaan komisi ini diharapkan dapat mempercepat dan memperkuat reformasi di tubuh Polri.
