Bangkaterkini.id, Caracas – Venezuela meningkatkan kesiagaan militernya dengan mengerahkan kapal perang dan drone untuk berpatroli di sepanjang garis pantai. Langkah ini diambil menyusul pergerakan tiga kapal perusak milik Amerika Serikat (AS) ke wilayah tersebut. Peningkatan aktivitas militer ini semakin mempertegas tensi antara kedua negara.
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, melalui video yang diunggah di media sosial, mengumumkan penempatan drone secara signifikan dan patroli angkatan laut yang diperketat di sepanjang pantai Karibia. Patroli ini melibatkan kapal-kapal yang lebih besar di utara perairan teritorial Venezuela.

Ketegangan dengan Washington meningkat setelah AS mengirimkan kapal perang dan ribuan Marinir ke Venezuela untuk memberantas perdagangan narkoba. Sumber dari AS mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump berencana mengirimkan dua kapal perang tambahan ke Karibia untuk memerangi kartel narkoba. Kapal penjelajah berpeluru kendali USS Erie dan kapal selam serang cepat bertenaga nuklir USS Newport News diperkirakan tiba minggu depan.
Meskipun terjadi peningkatan kekuatan militer yang signifikan, analis meragukan kemungkinan invasi atau serangan langsung AS terhadap Venezuela. Upaya sebelumnya oleh pemerintahan Trump, termasuk embargo minyak, gagal menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Analis International Crisis Group, Phil Gunson, menilai bahwa tindakan ini bertujuan untuk menciptakan kecemasan di kalangan pemerintah Venezuela dan memaksa Maduro untuk bernegosiasi. Serangan Trump terhadap Venezuela berfokus pada aktivitas geng transnasional yang kuat di negara tersebut. AS menuduh Maduro memimpin kartel perdagangan kokain, Cartel de los Soles, dan menawarkan hadiah besar untuk penangkapannya terkait tuntutan narkoba.