Bangkaterkini.id, Kairo – Delegasi Hamas di Kairo, Mesir, menerima proposal baru gencatan senjata di Gaza. Usulan ini menyerukan jeda pertempuran selama 60 hari dan pembebasan sandera secara bertahap. Seorang pejabat Palestina mengungkapkan bahwa proposal ini menjadi kerangka awal negosiasi gencatan senjata permanen.
Hamas akan berkonsultasi internal dengan para pemimpinnya serta faksi Palestina lain untuk meninjau proposal mediator. Delegasi senior Hamas sebelumnya berada di Kairo untuk berunding dengan pejabat Mesir terkait upaya gencatan senjata yang sulit tercapai, memasuki bulan ke-23.

Upaya mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat belum berhasil mewujudkan gencatan senjata jangka panjang di Gaza. Sumber dari Jihad Islam, faksi militan Palestina yang berjuang bersama Hamas, menyatakan rencana tersebut mencakup gencatan senjata 60 hari dengan pembebasan 10 sandera Israel yang masih hidup, serta sejumlah jenazah.
Dari 251 sandera yang ditawan sejak serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023, 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 yang dinyatakan tewas oleh militer Israel. Sumber Jihad Islam menambahkan, tawanan yang tersisa akan dibebaskan dalam dua tahap, diikuti negosiasi kesepakatan lebih luas untuk mengakhiri perang secara permanen dengan jaminan internasional. Semua faksi mendukung usulan mediator Mesir dan Qatar.