Iran Lepas Kendali Program Nuklir Pasca Kesepakatan

Bangkaterkini.id, Teheran secara resmi mengumumkan tidak lagi terikat pada pembatasan program nuklirnya. Langkah ini diambil seiring berakhirnya kesepakatan penting antara Iran dan negara-negara adidaya dunia.

Dharma

Iran Lepas Kendali Program Nuklir Pasca Kesepakatan

Bangkaterkini.id, Teheran secara resmi mengumumkan tidak lagi terikat pada pembatasan program nuklirnya. Langkah ini diambil seiring berakhirnya kesepakatan penting antara Iran dan negara-negara adidaya dunia. Meski demikian, pemerintah Iran menegaskan komitmennya terhadap jalur diplomasi.

Kesepakatan yang ditandatangani pada 2015 di Wina, Austria, melibatkan Iran, China, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat. Perjanjian ini memberikan keringanan sanksi internasional kepada Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya. Namun, kesepakatan tersebut mulai goyah setelah Amerika Serikat secara sepihak menarik diri di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kemudian diikuti dengan penarikan komitmen oleh Iran.

Iran Lepas Kendali Program Nuklir Pasca Kesepakatan
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Penerapan kembali sanksi PBB atas desakan negara-negara Eropa semakin memperburuk situasi, membuat kesepakatan tersebut praktis tidak berlaku. Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa semua ketentuan kesepakatan, termasuk pembatasan program nuklir dan mekanisme terkait, dianggap telah berakhir.

Iran menegaskan komitmennya terhadap diplomasi dalam menyelesaikan masalah ini. Negara-negara Barat selama ini menuduh Iran secara diam-diam berupaya mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang selalu dibantah oleh Iran. Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya bertujuan untuk kepentingan sipil, seperti produksi energi.

"Hari berakhirnya" kesepakatan tersebut jatuh pada 18 Oktober 2025, tepat 10 tahun setelah diabadikan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB 2231. Kesepakatan tersebut membatasi pengayaan uranium Iran pada tingkat 3,67 persen sebagai imbalan atas keringanan sanksi dan memberikan pengawasan ketat terhadap aktivitas nuklirnya oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi, Iran mulai meningkatkan program nuklirnya. Menurut IAEA, Iran adalah satu-satunya negara tanpa program senjata nuklir yang memperkaya uranium hingga 60 persen, mendekati ambang batas 90 persen yang dibutuhkan untuk membuat bom.

Ikuti Kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer