Korsel Waspada! Situasi dengan Korut di Ujung Tanduk

Bangkaterkini.id, Seoul – Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai situasi terkini antara negaranya dan Korea Utara. Ia menyebutkan bahwa hubungan kedua

Dharma

Korsel Waspada! Situasi dengan Korut di Ujung Tanduk

Bangkaterkini.id, Seoul – Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai situasi terkini antara negaranya dan Korea Utara. Ia menyebutkan bahwa hubungan kedua negara berada dalam fase "sangat berbahaya" dengan potensi bentrokan tak terduga yang bisa terjadi kapan saja.

Lee menekankan pentingnya dialog antara Seoul dan Pyongyang untuk meredakan ketegangan. Namun, ia menyayangkan respon dingin dari Korea Utara yang bahkan memasang pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan militer, sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sejak Perang Korea berakhir pada tahun 1953.

 Korsel Waspada! Situasi dengan Korut di Ujung Tanduk
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Hubungan antar-Korea telah menjadi sangat bermusuhan dan konfrontatif. Tanpa rasa saling percaya, bahkan yang paling mendasar sekalipun, Korea Utara menunjukkan perilaku yang sangat ekstrem," ujar Lee kepada wartawan dalam perjalanan dari Afrika Selatan menuju Turki.

Sebelumnya, Korea Selatan telah mengusulkan perundingan militer pada 17 November lalu dengan tujuan menetapkan batas yang jelas di sepanjang Garis Demarkasi Militer (MDL). Langkah ini diharapkan dapat mencegah bentrokan bersenjata di perbatasan yang berpotensi memicu konflik lebih besar. Sayangnya, usulan ini belum mendapatkan tanggapan dari Pyongyang.

Sepanjang tahun ini, tercatat lebih dari sepuluh pelanggaran perbatasan oleh tentara Korea Utara. Beberapa insiden bahkan memaksa pasukan Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan sesuai dengan protokol yang berlaku.

Lee menyadari bahwa mencapai perdamaian dengan Korea Utara adalah upaya jangka panjang. Ia juga berpendapat bahwa jika rezim perdamaian yang kuat telah terbentuk, maka akan lebih baik bagi Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menghentikan latihan militer gabungan.

Korea Utara selama ini mengecam keras latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Seoul dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat. Pyongyang menuduh latihan tersebut sebagai "geladi resik" untuk perang nuklir terhadap negaranya. Saat ini, terdapat sekitar 28.500 tentara dan sistem persenjataan Amerika Serikat yang ditempatkan di pangkalan militer di Korea Selatan.

Ikuti Kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer