Model Yaman Dibebaskan Setelah 5 Tahun Ditahan Houthi

Bangkaterkini.id, Sanaa – Kabar gembira datang dari Yaman, di mana pemberontak Houthi akhirnya membebaskan Entisar al-Hammadi (23), seorang model yang telah mendekam di penjara selama

Dharma

Model Yaman Dibebaskan Setelah 5 Tahun Ditahan Houthi

Bangkaterkini.id, Sanaa – Kabar gembira datang dari Yaman, di mana pemberontak Houthi akhirnya membebaskan Entisar al-Hammadi (23), seorang model yang telah mendekam di penjara selama hampir lima tahun. Penangkapan Hammadi terjadi saat dirinya tengah menjalani sesi pemotretan di Sanaa, ibu kota Yaman.

Hammadi sebelumnya dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan yang kontroversial, termasuk prostitusi, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan tidak senonoh. Tuduhan ini dikecam oleh pengacara Hammadi dan berbagai kelompok hak asasi manusia, yang menyebutnya sebagai rekayasa dan serangan terhadap kebebasan perempuan.

Model Yaman Dibebaskan Setelah 5 Tahun Ditahan Houthi
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Entisar al-Hammadi dibebaskan tadi malam dan sekarang sudah berada di rumahnya," ungkap Khaled al-Kamal, pengacara Hammadi. "Dia menderita berbagai penyakit dan kondisinya memburuk akibat ketidakadilan yang dialaminya selama penahanan."

Kasus Hammadi sempat mencuri perhatian publik setelah ia dilaporkan mencoba bunuh diri pada tahun 2021. Model berdarah campuran Yaman-Ethiopia ini dikenal aktif di media sosial, dengan ribuan pengikut di Instagram dan Facebook. Ia sering mengunggah foto-foto dirinya mengenakan berbagai busana, dari pakaian tradisional hingga jaket kulit, dengan atau tanpa jilbab.

Human Rights Watch mencatat bahwa Hammadi telah berkarier sebagai model selama empat tahun dan pernah terlibat dalam dua serial TV Yaman. Amnesty International menambahkan bahwa selama penahanannya, Hammadi mengalami perlakuan tidak manusiawi, termasuk interogasi dengan mata tertutup, pelecehan fisik dan verbal, serta penghinaan rasis.

"Dia dipaksa untuk ‘mengaku’ atas berbagai pelanggaran, termasuk kepemilikan narkoba dan prostitusi," tegas Amnesty International.

Kekerasan terhadap perempuan di Yaman, khususnya di wilayah yang dikuasai Houthi, telah meningkat tajam sejak perang saudara pecah pada tahun 2014. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut konflik ini telah menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Ikuti Kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer