Bangkaterkini.id, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini berada dalam ancaman serius kekeringan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kekeringan meteorologis yang dapat melanda sejumlah wilayah.
Kondisi ini menuntut perhatian serius dari seluruh pihak, terutama masyarakat. BMKG NTB mengidentifikasi beberapa wilayah yang memiliki risiko tinggi mengalami kekeringan, di antaranya Kabupaten Dompu, Bima, dan Sumbawa.
Selain ancaman kekeringan, BMKG juga mengingatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi lainnya, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kombinasi antara cuaca kering dan aktivitas manusia yang kurang hati-hati dapat memicu terjadinya kebakaran yang sulit dikendalikan.
Menyikapi situasi ini, masyarakat NTB diimbau untuk lebih bijak dalam penggunaan air. Langkah-langkah hemat air, seperti menggunakan air secara efektif dan efisien, menjadi kunci untuk mengantisipasi dampak musim kering yang diperkirakan akan berlangsung lebih panjang.
Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi yang diperlukan. Penyediaan air bersih alternatif, sosialisasi kepada masyarakat, dan penegakan hukum terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan menjadi beberapa hal yang perlu menjadi perhatian utama. Dengan kerjasama dan kesadaran semua pihak, diharapkan dampak kekeringan di NTB dapat diminimalkan.
