Pembantaian Massal Guncang Pemakaman di Kongo

Bangkaterkini.id, Lebih dari 50 warga sipil tewas mengenaskan dalam sebuah serangan brutal di wilayah timur Kongo. Insiden mengerikan ini terjadi saat para korban tengah menghadiri

Redaksi

Pembantaian Massal Guncang Pemakaman di Kongo

Bangkaterkini.id, Lebih dari 50 warga sipil tewas mengenaskan dalam sebuah serangan brutal di wilayah timur Kongo. Insiden mengerikan ini terjadi saat para korban tengah menghadiri upacara pemakaman di kota Ntoyo, wilayah Lubero, Provinsi Kivu Utara. Kelompok pemberontak ADF, yang berafiliasi dengan ISIS, dituding sebagai dalang pembantaian tersebut.

Serangan yang terjadi pada Senin (8/9) malam waktu setempat itu, menurut pejabat pemerintah lokal Macaire Sivikunula, dilakukan dengan menggunakan parang. "Saya bisa mengonfirmasi jumlah korban tewas sementara sebanyak 50 orang. Para korban terkejut saat seremoni berkabung di desa Ntoyo sekitar pukul 21.00 waktu setempat, dan kebanyakan dari mereka dibunuh dengan parang," ujarnya.

Pembantaian Massal Guncang Pemakaman di Kongo
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Kolonel Alain Kimewa, pejabat administrasi militer untuk wilayah Lubero, menambahkan bahwa jumlah korban bisa mencapai 60 orang dan kemungkinan bertambah karena masih ada korban hilang. Selain menggunakan parang, pelaku juga menembak mati beberapa korban dan membakar kendaraan, ungkap Samuel Kagheni, tokoh masyarakat sipil setempat.

Alain Kahindo Kinama, seorang warga setempat, menuturkan bahwa tentara Kongo tiba di lokasi kejadian pada Selasa pagi, menyebabkan kepanikan dan eksodus warga. Juru bicara militer Kongo, Letnan Marc Elongo, menyebut serangan itu sebagai "pembantaian" yang dilakukan militan ADF.

ADF, yang berawal dari pemberontakan di Uganda dan bermarkas di Kongo sejak akhir 1990-an, telah diakui oleh ISIS sebagai afiliasinya. Serangan ini menambah daftar panjang aksi kekerasan ADF di wilayah timur Kongo yang kaya mineral. Bulan lalu, kelompok ini juga menewaskan lebih dari 50 warga sipil dalam serangkaian serangan.

Serangan brutal ini terjadi di tengah meningkatnya operasi militer oleh tentara Kongo dan Uganda terhadap ADF dalam beberapa pekan terakhir. Situasi ini semakin memperburuk kondisi keamanan di wilayah tersebut, yang juga menjadi tempat aktivitas kelompok pemberontak M23 yang didukung Rwanda.

Ikuti Kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer