Pemerintah Gelontorkan Stimulus Rp24 Triliun Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Beritasriwijaya.co.id, JAKARTA – Menghadapi tekanan ekonomi global yang kian membayangi, Pemerintah Indonesia resmi menggulirkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24 triliun pada Triwulan II tahun 2025.

Redaksi

Beritasriwijaya.co.id, JAKARTA – Menghadapi tekanan ekonomi global yang kian membayangi, Pemerintah Indonesia resmi menggulirkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24 triliun pada Triwulan II tahun 2025. Langkah ini merupakan respons atas melemahnya sejumlah indikator makro global yang mulai berdampak nyata terhadap perekonomian dalam negeri.

Gambar Istimewa : inversi.id

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa situasi global saat ini berada dalam tren memburuk. Berdasarkan data terkini, aktivitas manufaktur dunia menunjukkan kontraksi yang tercermin dari turunnya Indeks PMI global. Selain itu, harga komoditas internasional seperti minyak juga mengalami fluktuasi tajam, bahkan sempat melonjak hingga 8% akibat konflik geopolitik di Timur Tengah yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat.

“Ini situasi global yang tidak makin membaik,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataan resmi yang dikutip dari situs Kemenkeu, Senin (7/7/2025).

Pertumbuhan Dunia Melambat, Indonesia Tetap Tangguh

Lembaga multilateral seperti IMF dan Bank Dunia juga telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 ke arah yang lebih rendah, seiring memburuknya tensi geopolitik dan turunnya volume perdagangan internasional.

Di tengah badai global tersebut, ekonomi Indonesia menunjukkan ketangguhan. Inflasi inti berada di level 1,9%, mencerminkan stabilitas harga domestik. Meski Presiden AS Donald Trump kembali memicu ketidakpastian lewat kebijakan tarif “liberation day”, ekspor Indonesia relatif terjaga. Bahkan, neraca perdagangan mencatat surplus signifikan di bulan Mei 2025.

Namun demikian, dampak pelemahan global mulai terasa di sektor manufaktur dalam negeri. Aktivitas produksi memasuki zona kontraksi, dengan penurunan tajam pada penjualan semen dan mobil pada Mei lalu. Volatilitas sektor keuangan juga meningkat, seiring sentimen negatif dari kebijakan tarif AS dan eskalasi konflik Timur Tengah.

“Dampak global sudah mulai menekan komponen pertumbuhan ekonomi kita,” imbuh Sri Mulyani.

Stimulus Digelontorkan: Dari Transportasi hingga Bansos

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah meluncurkan paket stimulus ekonomi tahap kedua yang mencakup berbagai sektor penting. Langkah ini diarahkan untuk mengompensasi tekanan global dan menjaga daya beli masyarakat.

Beberapa langkah konkret yang telah disiapkan antara lain:

  • Diskon transportasi umum selama masa libur sekolah (Juni-Juli 2025) berupa subsidi tiket kereta api, pesawat, dan kapal laut senilai Rp0,94 triliun.

  • Potongan tarif tol di sejumlah ruas jalan utama, dengan anggaran Rp0,65 triliun yang tidak bersumber dari APBN.

  • Penambahan bantuan sosial, seperti:

    • Tambahan kartu sembako Rp200 ribu/bulan selama dua bulan.

    • Distribusi beras 10kg/bulan per keluarga, dengan total anggaran mencapai Rp11,93 triliun.

Tak hanya itu, stimulus juga menyasar sektor ketenagakerjaan:

  • Bantuan subsidi upah sebesar Rp300 ribu untuk 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, termasuk:

    • 288 ribu guru Kemendikdasmen

    • 277 ribu guru Kemenag

    • Total anggaran untuk program ini mencapai Rp10,72 triliun.

  • Perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja bagi pekerja di sektor padat karya sebesar Rp0,2 triliun (non-APBN).

“Dengan stimulus ini, kita harap bisa menahan tekanan dari luar dan menjaga pertumbuhan tetap sehat,” kata Sri Mulyani.

Menjaga Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Global

Langkah cepat pemerintah ini diharapkan bisa mengurangi dampak negatif dari ketegangan global dan pelemahan ekonomi dunia, termasuk antisipasi terhadap proyeksi penurunan pertumbuhan Indonesia ke angka 4,7% menurut prediksi IMF dan Bank Dunia.

Melalui kombinasi kebijakan fiskal yang terarah dan intervensi sosial yang tepat sasaran, pemerintah menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dan menjaga mesin ekonomi nasional tetap berjalan.

Di tengah gelombang ketidakpastian global, Indonesia memilih untuk tidak tinggal diam. Dengan menggulirkan stimulus ekonomi sebesar Rp24 triliun, pemerintah berupaya menjaga daya beli, menopang sektor riil, dan meredam dampak eksternal yang mulai menyusup ke dalam negeri. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah perlambatan dunia, Indonesia tetap siaga dan solid dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Ikuti Kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer