Pertamina Pangkas Biaya Jutaan Dolar dengan Inovasi Ini!

Bangkaterkini.id, Jakarta – PT Pertamina (Persero) memperkenalkan sistem perizinan digital berbasis teknologi geospasial ArcGIS yang revolusioner. Pengenalan sistem ini dilakukan di ajang Esri User Conference

Redaksi

Pertamina Pangkas Biaya Jutaan Dolar dengan Inovasi Ini!

Bangkaterkini.id, Jakarta – PT Pertamina (Persero) memperkenalkan sistem perizinan digital berbasis teknologi geospasial ArcGIS yang revolusioner. Pengenalan sistem ini dilakukan di ajang Esri User Conference 2025 di San Diego, Amerika Serikat. Sistem ini dirancang untuk mengatasi kompleksitas pengelolaan perizinan di seluruh anak perusahaan Pertamina. Dengan pendekatan terintegrasi, solusi geospasial ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap lebih dari 5.000 dokumen perizinan.

Sistem ini dilengkapi dashboard visualisasi spasial, chatbot pencarian berbasis teks, dan sistem peringatan dini untuk masa berlaku izin. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan bahwa digitalisasi ini bukan sekadar menyimpan data izin, melainkan bagaimana Pertamina dapat melihat lokasi, status, dan potensi kondisi di masa depan dalam satu peta dinamis.

 Pertamina Pangkas Biaya Jutaan Dolar dengan Inovasi Ini!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Kecerdasan data lokasi ini mendukung optimalisasi aset, menghindari risiko denda, dan meningkatkan efisiensi lintas anak perusahaan. Ini adalah bagian dari roadmap Pertamina menuju tata kelola kelas dunia," ujar Fadjar.

Pada fase pertama, sistem ini telah mengintegrasikan kebutuhan perizinan PT Pertamina Patra Niaga dengan 322 dokumen perizinan strategis, termasuk Persetujuan Layak Operasi (PLO), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), dan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Pertamina berhasil menghindari potensi biaya hingga USD 25 juta, termasuk risiko reengineering dan denda.

"Sistem ini menjadi terobosan penting bagi operasional kami karena memungkinkan pemantauan status izin secara real-time, mengantisipasi kendala sejak dini, serta menjaga kelancaran operasional tanpa gangguan," jelas Fadjar.

Inisiatif ini membuktikan bahwa teknologi geospasial tidak hanya mendorong efisiensi internal, tetapi juga berperan penting dalam memastikan masa depan energi Indonesia yang aman dan berkelanjutan, serta sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo dalam penerapan inovasi teknologi. Pertamina menargetkan penerapan sistem ini secara penuh pada Agustus 2025 dengan integrasi menyeluruh di seluruh sub-holding.

"Inovasi digitalisasi sistem ini diharapkan dapat berdampak pada kelancaran distribusi, ketersediaan, dan keterjangkauan energi," tambah Fadjar.

Presiden Direktur Esri Indonesia, Leslie Wong, menegaskan keunggulan adaptabilitas platform ArcGIS yang telah diterapkan oleh Pertamina. "Solusi geospasial ini menunjukkan bagaimana teknologi Esri dapat diadaptasi secara fleksibel untuk menjawab kebutuhan industri seperti pada industri Migas energi. Teknologi geospasial kini berkembang jauh melampaui fungsi visualisasi dan menjadi fondasi dalam pengambilan keputusan strategis yang berbasis lokasi," pungkasnya.

Esri User Conference 2025 adalah ajang global yang mempertemukan para profesional dan organisasi untuk mengeksplorasi kemajuan dalam sistem informasi geografis (GIS).

Ikuti Kami :

Tags

Related Post

Ads - Before Footer