Bangkaterkini.id, Tragedi menimpa dunia kedirgantaraan Indonesia. Sebuah pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) mengalami kecelakaan di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, merenggut nyawa mantan Kadispen AU, Marsma Fajar Adriyanto. Kesaksian warga di sekitar lokasi kejadian mengungkap detik-detik menegangkan sebelum pesawat nahas itu menghantam area pemakaman.
Raden Yahya Setiabudi, seorang warga setempat, menceritakan bagaimana pesawat sempat menukik tajam ke arah permukiman warga. Menurutnya, suara mesin pesawat sempat menghilang, sebelum kembali meraung dan akhirnya jatuh di area pemakaman umum. "Pesawat sempat menukik, lalu naik lagi. Hebat pilotnya masih bisa kendalikan. Kalau pas nukik itu langsung jatuh, mungkin saya yang kena," ungkap Yahya kepada Bangkaterkini.id.

Yahya bahkan sempat berlari mengejar pesawat yang menukik tersebut. Ia melihat kepanikan warga yang sedang berziarah di pemakaman saat pesawat jatuh. "Saya sempat lari, pas lihat sudah jatuh. Di situ ada ibu-ibu lagi ziarah, bilang ‘Bapak itu ada pesawat jatuh’," ujarnya.
Warga kemudian berupaya melakukan evakuasi terhadap korban. Mereka bahkan harus memotong sabuk pengaman kopilot menggunakan golok untuk bisa mengeluarkan korban dari pesawat. "Saya sama masyarakat aja itu ngangkat, dievakuasi itu (korban), digotong ke pinggir. Pilotnya itu meninggal di situ," jelasnya.
Pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 itu lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja dalam misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Kadispen AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan bahwa pesawat hilang kontak sekitar pukul 09.19 WIB dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Marsma TNI Fajar bertindak sebagai pilot dan Roni sebagai kopilot dalam penerbangan tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU," pungkasnya. Insiden ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar TNI AU dan dunia olahraga dirgantara Indonesia.