Bangkaterkini.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, meninjau fasilitas olahraga, ruang kelas, asrama, dan ruang makan. Dalam kunjungannya, Prabowo berbagi pengalaman masa lalunya saat menempuh pendidikan di akademi militer, membandingkan kondisi asrama yang ia alami dulu dengan fasilitas asrama SRMA 10 yang menurutnya jauh lebih baik.
"Tempat tidurnya bagus. Tiap tiga siswa, tiga siswi, satu kamar mandi. Dulu di akademi militer, kami 60 orang, kamar mandi bersama, pakai gayung," ungkap Prabowo, Kamis (11/9/2025).
Di salah satu kamar asrama, Prabowo menyempatkan diri menulis pesan motivasi di buku seorang siswa. "Belajar yang baik, hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang, selalu sopan dengan teman," tulisnya.
Prabowo menekankan bahwa Sekolah Rakyat hadir untuk memberikan kesempatan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. "Alhamdulillah, Sekolah Rakyat menjadi tempat bagi anak-anak yang putus sekolah, bisa bersekolah. Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar. Kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya mereka percaya diri dan dia dapat pendidikan terbaik yang bisa kita berikan," jelasnya.
Juniar Diah Afifah (16), seorang siswa asal Setiabudi, Jakarta Selatan, mengaku sangat senang bisa bertemu langsung dengan Presiden Prabowo. "Tadi kan belajar di kelas, kemudian ada pengumuman Presiden mau datang, aku kaget tidak percaya. Tapi aku senang banget ketemu Pak Presiden, soalnya baru pertama kali bertemu," kata Diah.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo didampingi oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, serta Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya. Kedatangan mereka disambut dengan berbagai penampilan, mulai dari tarian Betawi Kembang Jatoh hingga paduan suara siswa yang pernah tampil di Istana Negara.
Pemerintah berkomitmen melalui Sekolah Rakyat untuk membuka jalan bagi setiap anak dari keluarga miskin agar mendapatkan pendidikan berkualitas, sehingga dapat memutus rantai kemiskinan.
