Bangkaterkini.id, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memberikan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Buton Tengah atas dukungannya terhadap program Presiden terpilih, Prabowo Subianto, khususnya dalam pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia. Apresiasi ini disampaikan usai meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 69 di Kampus B Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Bima Arya menekankan bahwa cita-cita Prabowo untuk memberikan akses pendidikan kepada seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang kurang mampu, hanya dapat terwujud melalui kolaborasi dari berbagai pihak. Sekolah Rakyat, menurutnya, adalah inisiatif strategis untuk menjamin kesetaraan akses pendidikan bagi semua anak.
"Saya melihat di sini Pak Bupati Buton Tengah bekerja keras, melihat semua peluang-peluang dan kesempatan, memanfaatkan ruang-ruang yang ada, lokasi, tempat, universitas, kemudian Sekolah Rakyat ini bisa diadakan di sini," ungkap Bima Arya, Sabtu (1/11/2025).
Dalam kunjungannya, Wamendagri meninjau fasilitas belajar dan asrama siswa, serta berdialog langsung dengan para peserta didik. Ia mengapresiasi kesiapan Sekolah Rakyat, namun juga menekankan pentingnya pengembangan lebih lanjut demi kenyamanan belajar anak-anak.
Bima Arya melihat potensi besar dalam karakter siswa Sekolah Rakyat Buton Tengah, yang menurutnya cerdas, berani, dan aktif berdiskusi. Ia berpesan kepada para siswa bahwa adab dan ilmu adalah kunci kesuksesan. Ia juga mengajak mereka untuk terus belajar dan menghormati orang tua serta guru.
"Tidak ada orang sukses tanpa doa dari seorang orang tua," pesan Bima kepada para siswa.
Selain berdiskusi, Bima Arya juga berinteraksi dengan siswa melalui kuis dan membaca surat-surat yang mereka tulis untuknya. Momen tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan antusias.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Bupati Buton Tengah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Buton Tengah, serta pihak Sekolah Rakyat Terintegrasi 69.
