Bangkaterkini.id, PHILADELPHIA – Panggung panas akan tersaji di perempat final Club World Cup 2025 saat Palmeiras bersiap menghadapi Chelsea, Sabtu pagi waktu Indonesia (5 Juli 2025). Duel ini bukan sekadar laga bergengsi antar benua, tetapi menjadi ajang pembalasan dendam bagi Palmeiras atas kekalahan menyakitkan dari Chelsea di final edisi 2022.
Gambar Istimewa : standard.co.uk
Kilasan Final 2022: Luka yang Belum Sembuh
Pada final tiga tahun lalu, Palmeiras harus merelakan gelar juara setelah ditaklukkan Chelsea dengan skor 2-1 lewat drama perpanjangan waktu. Gol penentu kemenangan dicetak oleh Kai Havertz melalui titik putih pada menit ke-117. Sejak saat itu, laga ini menjadi simbol luka yang belum sembuh bagi fans dan pemain Palmeiras, terlebih karena mereka tampil apik di sepanjang turnamen kala itu.
Namun, waktu telah membawa banyak perubahan. Chelsea kini berada di bawah komando Enzo Maresca, sementara Palmeiras tetap setia pada pelatih Abel Ferreira, sosok yang kini memikul misi balas dendam.
Palmeiras Tampil Stabil dan Percaya Diri
Palmeiras datang ke laga ini dengan mental juara dan performa konsisten. Mereka belum sekalipun menelan kekalahan di turnamen ini. Meski harus bekerja keras melewati laga sulit, Palmeiras sukses melaju dengan catatan impresif. Setelah bermain imbang kontra Porto dan Inter Miami, serta menumbangkan Al Ahly dan menyingkirkan Botafogo melalui babak tambahan, semangat tim asal Brasil ini kian berkobar.
Abel Ferreira punya kepercayaan penuh pada generasi barunya. Meski kehilangan beberapa pilar seperti Gustavo Gomez dan Joaquin Piquerez karena skorsing, tim masih memiliki pemain andalan seperti Estevao Willian, wonderkid 17 tahun yang sudah menyepakati transfer ke Chelsea usai turnamen.
Selain itu, kiper Weverton menjadi satu-satunya sosok tersisa dari skuad final 2022 yang masih dipercaya sebagai starter. Tanpa pemain-pemain senior seperti Marcos Rocha dan Raphael Veiga yang kemungkinan memulai dari bangku cadangan, Palmeiras tetap siap tempur.
Chelsea Punya Misi Ganda: Gelar dan Konsistensi
Chelsea sendiri datang dengan target tak main-main: mengulang kesuksesan 2022 dan memperkuat status sebagai raja dunia antarklub. Meski sempat terseok-seok di fase grup usai kalah dari Flamengo, The Blues bangkit di babak 16 besar dengan kemenangan 4-1 atas Benfica.
Pertandingan kontra Benfica pun berlangsung penuh drama. Setelah Benfica menyamakan skor di penghujung waktu normal, pertandingan berlanjut ke extra time. Keunggulan Chelsea baru terlihat jelas usai kartu merah Gianluca Prestianni yang membuka jalan bagi gol-gol dari Christopher Nkunku, Pedro Neto, dan Kiernan Dewsbury-Hall.
Saat ini, kans Chelsea melaju ke final cukup terbuka. Manchester City dan Inter Milan sudah tersingkir, membuat Chelsea menjadi favorit di sisi undian mereka. Namun tantangan dari Palmeiras tak boleh diremehkan, terutama mengingat motivasi tinggi sang lawan untuk membalas kekalahan masa lalu.
Chelsea akan tampil tanpa Nicolas Jackson yang absen karena skorsing, sementara Joao Pedro yang baru direkrut dari Brighton telah bergabung dengan skuad. Liam Delap kemungkinan besar akan menjadi ujung tombak, dibantu oleh Pedro Neto yang tengah on fire usai mencetak gol di tiga laga terakhir. Sayangnya, Wesley Fofana masih absen akibat cedera, dan Reece James diharapkan tampil penuh setelah sebelumnya melewatkan final 2022.
Duel Spesial Estevao vs Calon Klub Baru
Salah satu sorotan laga ini adalah duel Estevao Willian kontra Chelsea — tim yang akan ia bela setelah turnamen ini berakhir. Laga ini menjadi panggung spesial bagi sang bintang muda untuk menunjukkan kapasitasnya di depan publik calon klub barunya.
Apakah Chelsea bisa mengunci langkah ke semifinal? Atau Palmeiras akan menuntaskan dendam dan mengukir sejarah?
Perkiraan Susunan Pemain
Palmeiras:
Weverton; Mayke, Giay, Bruno Fuchs, Vanderlan; Rios, Martinez, Mauricio; Allan, Vitor Roque, Estevao
Chelsea:
Sanchez; Reece James, Colwill, Badiashile, Cucurella; Enzo, Lavia, Caicedo; Pedro Neto, Delap, Palmer
Pertarungan Dua Dunia, Dendam vs Tradisi
Pertarungan antara Palmeiras vs Chelsea ini bukan sekadar soal tiket ke semifinal, melainkan pertarungan harga diri dan sejarah. Palmeiras membawa misi balas dendam, didorong oleh pengalaman pahit dan semangat kolektif yang tinggi. Di sisi lain, Chelsea hadir dengan modal mental juara, kedalaman skuad, dan pengalaman internasional yang matang. Laga ini akan berlangsung ketat, penuh tensi, dan bisa jadi akan kembali berakhir hingga extra time. Satu hal yang pasti, dunia akan kembali menyaksikan pertempuran dua raksasa dengan gengsi, emosi, dan ambisi sebagai bahan bakarnya.
